Dari awal kenal sama Radio,Penasaran Ingin tau dalemnya, ada apa ja sih di dalam RADIO, tapi sebelum nya saya cari-cari diblog sesama bloger dan akhir nya nemu,ijin share ya :-).
Dua macam komponen ini adalah komponen aktif dan komponen pasif. Dua macam komponen elektronika yang akan kita pelajari dalan dasar elektronika ini selalu ada dalam setiap rangkaian elektronika.
Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah Transistor dan IC juga Lampu Tabung. Besarnya arus panjar bisa berbeda-beda untuk tiap komponen2 ini.
Sedangkan komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik. Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda dsb.
Dalam dasar elektronika penggunaan kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama, kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-komponen pasif saja misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisiknya.
RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap 
rangkaian elektronika karena dia  berfungsi sebagai pengatur arus 
listrik. Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan 
kebutuhan.  Tentunya anda bertanya-tanya, apa itu resistor ?, seperti 
apa bentuknya ?, bagaimana cara kerjanya ?, oops...,  nanti dulu saya 
baru akan menjelaskannya. 
Ilustrasi Arus Air untuk mengetahui cara kerja Resistor 
Setelah anda perhatikan animasi tadi, tentunya anda sudah mempunyai 
gambaran tentang bagaimana prinsip kerja  dari sebuah resistor. Yah anda
 anggap saja arus air yang ada di animasi itu sebagai arus listrik, 
sedangkan  bendungan sebagai resistornya. Jadi bila bendungan 1 kita 
anggap sebagai resistor 1 dan bendungan 2 sebagai  resistor 2, maka 
besarnya arus tergantung dari besar kecilnya pintu bendungan yang kita 
buka. Semakin besar  kita membuka pintu bendungan semakin besar juga 
arus yang melewati bendungan tersebut bila ingin lebih besar  lagi 
arusnya, yah tidak usah dipasang bendungannya atau dibiarkan saja, jadi 
bila kita menginginkan arus yang  besar maka kita pasang resistor yang 
nilai resistansi ( tahanan ) nya kecil, mendekati nol atau sama dengan  
nol atau tidak dipasang sama sekali dengan demikian arus tidak lagi 
dibatasi. Nah seperti itulah kira-kira  fungsi Resistor dalam sebuah 
rangkaian elektronika. 
Suatu fungsi dalam dunia teknik tentunya mempunyai satuan atau besaran, 
misalnya untuk berat kita tahu bahwa  pada umumnya satuannya adalah 
"gram", satuan jarak pada umumnya orang memakai satuan " meter ". Nah 
untuk  resistor satuannya adalah OHM, jadi mulai sekarang kita biasakan 
untuk menyebut besarnya nilai suatu resistor  atau tahanan kita gunakan 
satuan OHM, yang sebenarnya berasal dari kata OMEGA. Maka tidaklah heran
 bila lambang  dari OHM berbentuk seperti tapal kuda     orang yunani 
menyebutnya omega entah kenapa demikian saya juga kurang  paham karena 
saya bukan ahli sejarah he he he . Ok, jadi bila nanti anda melihat 
rangkaian elektronika lalu  disitu tertulis misalnya 470    maka itu 
adalah sebuah resistor dengan nilai 470 OHM.., paham..!!.  
Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka "  R
 " , sedangkan icon nya seperti ini :  . Ada beberapa jenis resistor 
yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal 
Film.  Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya 
antara lain : Potensiometer dan Trimpot.  Selain itu ada juga Resistor 
yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR  ( 
Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya 
berubah tergantung dari suhu  disekitarnya namanya NTC ( Negative 
Thermal Resistance ) agar lebih jelas coba anda perhatikan gambar 1-a,  
dan animasi berikut ini : 
Prinsip Dasar, Cara Kerja Sebuah LDR Berbagai Jenis type dan bentuk Resistor  | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
  | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Hmmm..., bagaimana friend !. Saya rasa sampai disini anda sudah memahami
 prinsip kerja dari resisor.  Sekarang mari kita lanjutkan dengan materi
 yang lain. 
Untuk resistor jenis carbon maupun metalfilm biasanya digunakan 
kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya  nilai resistansi ( tahanan ) 
dari resistor. Kode-kode warna itu melambangkan angka ke-1, angka ke-2, 
angka  perkalian dengan 10 ( multiflier ), nilai toleransi kesalahan, 
dan nilai qualitas dari resistor. Kode warna  itu antara lain Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih,
 Emas dan Perak.  ( lihat gambar 1-b dan tabel 1 ). Warna hitam untuk 
angka 0, coklat untuk angka 1, merah untuk angka 2,  orange untuk angka 
3, kuning untuk angka 4, hijau untuk angka 5, biru untuk angka 6, ungu 
untuk angka 7,  abu-abu untuk angka 8, dan putih untuk angka 9. 
Sedangkan warna emas dan perak biasanya untuk menunjukan  nilai 
toleransi yaitu emas nilai toleransinya 10 %, sedangkan perak nilai 
toleransinya 5 %. 
Wah banyak sekali sulit untuk menghafalnya..!, hmmm.., kalau anda merasa
 kesulitan menghafal kode warna dari  resistor beserta nilainya, coba 
perhatikan teks yang saya beri huruf tebal diatas. Kalau disatukan akan 
menjadi  sebuah kata yang mungkin mudah bagi anda untuk menhafalnya ( Hi Co Me O Ku Hi B U A P == 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ).  Ok sekali lagi coba anda lihat gambar 1-b dan tabel 1 
 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
  | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nah sekarang mari kita mencoba membaca nilai suatu resistor. Misalkan 
anda melihat sebuah resistor dengan kode  warna sebagai berikut : 
Coklat, merah, merah, dan emas. Berapa nilai resistansi dari resistor 
tersebut..?.  ( Perlu diingat..! : Untuk membaca angka pertama dari kode
 warna resistor anda harus melihat warna yang paling  dekat dengan ujung
 sebuah resistor dan biasanya untuk angka ke-1,2 dan 3 saling berdekatan
 sedangkan untuk kode  warna dari toleransi agak jauh dari warna-warna 
yang lain, sekali lagi lihat gambar 1-b dan tabel 1 
Untuk membaca kode warna resistor seperti yang dipermasalahkan diatas, 
kita mulai menerjemahkan satu persatu  kode tersebut. Warna pertama 
Coklat, berarti angka 1, warna kedua warna merah, berarti angka 2, warna
 ketiga  warna merah berarti multiflier, perkalian dengan 10 pangkat 2. 
kalau diterjemahkan  12 X 10 2 =  12 X 100 =  1200.  Berarti 
1200 Ohm. dengan nilai toleransi sebesar 10 %. Akurasi dari resistor 
tersebut berarti  1200 X ( 10 : 100 ) = 1200 X ( 1 : 10 ) = 120. ( he he
 he, itulah ilmu exacta selalu berhubungan dengan matematika  yupsss, 
padahal saya juga pusing nih ngitung-ngitung yang ginian, ha ha ha.. 
selingan aja ) jadi nilai  sebenarnya dari resistor tersebut adalah 
maximum 1200 + 120 = 1320 Ohm, sedangkan nilai minimum nya  adalah 1200 -
 120 = 1080 Ohm. Kenapa demikian ...?. Karena karakteristik dari bahan 
baku resistor tidak sama,  walaupun pabrik sudah mengusahakan agar dapat
 menjadi standart tetapi apa daya prosesnya menjadi tidak standart.  
Untuk itulah pabrik menyantumkan nilai toleransi dari sebuah resistor 
agar para designer dapat memperkirakan  seberapa besar faktor x yang 
harus mereka fikirkan agar menghasilkan yang mereka kehendaki. 
Sekarang coba saya kasih soal lalu anda cari nilai nya sendiri, ( buat 
PR . he he he..., kayak anak SD aja ).  Soalnya begini : Didalam sebuah 
rangkaian saya melihat sebuah resistor jenis carbon dengan warna-warna 
sebagai  berikut ; Merah, Kuning, Hijau dan Perak. Berapa nilai minimum 
dari resistor tersebut ?. 
Di dalam praktek para designer sering kali membutuhkan sebuah resistor 
dengan nilai tertentu. Akan tetapi nilai resistor tersebut tidak ada di 
toko penjual, bahkan pabrik sendiri tidak memproduksinya. Lalu bagaimana
 solusinya..?. Nah...!, seperti yang pernah saya singgung diatas bahwa 
ilmu exacta selalu berhubungan dengan matematika, maka untuk mendapatkan
 suatu nilai resistor dengan resistansi yang unik dapat dilakukan dua 
cara ; Pertama cara SERIAL, dan yang kedua cara PARALEL. ( Wah.., nambah
 pusing lagi nih..! ). Dengan cara demikian maka masalah designer diatas
 dapat terpecahkan. Bagaimana cara Serial dan bagaimana pula cara 
Paralel, untuk lebih jelasnya coba anda perhatikan gambar 1-d. 
Cara memasang Resistor cara Serial dan Paralel 
Dengan Cara tersebut suatu nilai resistor dapat menjadi unik. Lalu 
bagaimana menghitungnya ?, Ehmm. mudah saja,  untuk cara serial anda 
tinggal menambahkan saja nilai resistor 1 dan nilai resistor 2. ( R1 + 
R2 ) . Sedangkan  untuk cara paralel anda dituntut untuk mengerti 
ALJABAR ( wah-wah lagi-lagi matematika ) tapi mudah kok. Kalau  ingin 
mahir Matematika buka saja topik yang membahas khusus tentang matematika
 di situs ini juga. Ok kembali ke  permasalahan. Untuk cara paralel 
ditentukan rumus sebagai berikut : misalkan kita memparalel dua buah 
resistor,  resistor pertama diberi nama R1 dan resistor kedua diberi 
nama R2, maka rumusnya adalah :  1/R= ( 1/R1 ) + ( 1/R2 ) 
Contoh : Kita mempunyai dua buah resistor dengan nilai berikut R1=1000 
Ohm , R2=2000 Ohm, bila kita menggunakan  cara serial maka didapat hasil
 R1+R2  1000+2000 = 3000 Ohm, sedangkan bila kita menggunakan cara 
Paralel maka  didapat hasil : 
 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1 / R = 1 / R1 + 1 / R2
       1 / R = (1/1000) + (1/2000)
       1 / R = (2000 + 1000) / (1000 X 2000) 
       1 / R = (3000) / (2000000)
       1 / R = 3 / 2000
          3R = 2000
           R = 2000 / 3
           R = 666,7 Ohm -----> Resistor Hasil Paralel.
 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| silahkan buktikan sendiri dengan persamaan aljabar dalam matematika. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA (kapasitor)
2. KapasitorKapasitor atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk muatan listrik selama selang waktu tertentu tanpa disertai adanya reaksi kimia.
Kapasitor banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti pada lampu kilat kamera, cadangan energi pada komputer saat listrik mati, pelindung sistem RAM pada komputer dll.
Pada dasarnya, kapasitor terdiri atas sepasang pelat konduktor sejajar dengan luas A yang dipisahkan oleh jarak d yang kecil. Dua konduktor tersebut dipisahkan oleh suatu bahan isolator yang disebut bahan dielektrik.
Saat kapasitor diberi tegangan, kapsitor akan menjadi bermuatan. Satu pelat menjadi bermuatan positif dan pelat yang lainnya bermuatan negatif. Jumlah masing-masing muatan pada kedua pelat tersebut sama. Jumlah muatan Q yang terdapat pada muatan sebanding dengan beda potensial V sesuai dengan persamaan : Q= CV. Dengan C menunjukkan kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan energi listrik.
Kapasitansi tidak bergantung pada Q dan V. Nilainya hanya bergantung pada struktur dan dimensi kapasitor sendiri. Jadi C dapat ditulis dalam persamaan C=permitivitas hampa udara dikalikan A/d.
2. Jenis-jenis kapasitor
Berdasarkan bahan dielektrik dan penggunaannya, kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut.
a. Kapasitor variabel (Varco)
Kapasitor ini digunakan untuk tuning pesawat radio atau mencari gelombang radio. Kapasitor ini menggunakan udara sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor jenis ini menggunakan pelat yang tidak dapat digerakkan (stator) dan pelat yang dapat digunakan (rotor). Varco biasanya terbuat dari bahan aluminium. Dengan memutar tombol, luas pelat yang berhadapan dapat diataur sehingga kapasitas kapasitor dapat diubah. Dengan mengubah kapasitas kapasitor, frekuensi sirkuit yang dicari dapat distel. Berikut ditunjukkan suatu varco.
b. Kapasitor keramikKapasitor keramik mempunyai dielektrik yang terbuat dari keramik. Kapasitor ini memiliki elektroda logam dan dielektritnya terdiri atas campuran titanium oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektriknya baik sekali sehingga mempunyai kapasitas yang besar. Meskipun demikian, ukuran kapasitor keramik relatif kecil. Kapasitor keramik digunaka untuk meredam bunga api, seperti pada bunga api yang timbul pada platina kendaraan bermotor.
c. Kapasitor kertasKapasitor ini mempunyai dielektrik yang terbuat dari kertas. Kapasitor kertas mempunyai lapisan-lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm di antara dua lembaran kertas aluminium. Kertas tersebut diresapi dengan minyak untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektriknya.
d. Kapasitor plastikKapasitor plastik mempunyai selaput plastik sebagai dielektriknya. Kapasitor ini mempunyai elektroda logam dan lapisan dielektrik yang terbuat dari bahan polisterina, milar atau teflon dengan tebal 0,0064 mm. Kapasitor plastik digunakan untuk koreksi faktor daya dalam sisitem daya listrik pada fisi nuklir, pembentukan logam hidrolik, penyelidikan plasma dielektrik.
e. Kapasitor elektrolit (Elco)Kapasitor elektrolit mempunyai dielektrik berupa oksida aluminium. Elektroda positif terbuat dari bahan logam, seperti aluminium dan tantalum, sedangkan elektroda negatif terbuat dari bahan elektrolit. Bahan dielektrik digunakan untuk melapisi elektroda negatif. Tebal lapisan oksida sekitar 0,0001 mm. Kapasitor ini hanya digunakan pada tegangan DC yang berdenyut pada rangkaian radio, televisi, telefon, telegraf, peluru kendali, dan perlengkapan komputer. Fungsi elco adalah sebagai perata denyut arus listrik.
Sumber:http://dasar-elektro.blogspot.com/2009/12/pengenalan-komponen-elektronika.html